TARAWEH DIGUYUR HUJAN...
Minggu lalu, satu target acara tak mampu terlewati. Aku gagal berkumpul dengan bidadari-bidadariku menjelang Ramadhan, saat telat pulang dari kantor sore itu, aku berpapasan dua orang bidadariku yang mengantarkan Ratu bidadari pulang, kami langsung mengucapkan salam dan berpelukan. "Maafin mbak ya in...selamat menjalankan puasa, tugas-tugas selama ramadhan ini sudah dicatat Aan dirumah, dilihat ya...". Ratu Bidadari dengan kandungannya yang makin membesar, kali ini menyempatkan diri untuk hadir menemui adik-adiknya. Kuusap perut besar itu, "iya mbak..."
Setelah mandi, diiringi gerimis bergegas menuju musholla kecil disamping rumah, sendirian, my 2 lovely sisters sudah berangkat mendahului. Mereka akan mencarikan tempat untuk menggelar sajadahku dimusholla, yang biasanya pada hari-hari pertama Ramadhan penuh dengan jamaah. Dahulu aku taraweh di Masjid Nurul Hidayah, dekat jalan raya, tapi semenjak seorang dermawan membangun sebuah musholla dekat rumah, banyak warga yang memilih untuk shalat disana, meskipun musholla itu sangat imut, sehingga jamaah wanitanya harus shalat dirumah sebelah yang baru dibangun.
Selepas shalat Isya, hujan mulai deras, rumah yang belum sempurna dibangun itu, bocor dibeberapa sisi. Ibu-ibu mulai ramai, menggeser sajadahnya, merapat kekanan, menghindari air hujan. Aku sendiri yang kebagian dipojok depan, kebagian air hujan yang tampias turun seperti titik-titik embun, membahasi sajadah dan mukena. Aku nikmati saja "Alhamdulillah...mungkin ini berkah Ramadhan..."
Lalu Ketua Musholla Pak Nasikin memberikan ceramah, hujan semakin deras. Terjadi keributan, rupanya sendal para jamaah diluar, hanyut terbawa air hujan, maka sibuklah bapak-bapak memungguti sandal dan meletakkannya ditempat yang lebih aman. Suara ceramah Pak Nasikin, termakan celoteh lucu para ibu-ibu dan bapak-bapak yang sibuk mengejar sendal yang hanyut.
Dimulailah shalat tarawih, kembali Pak Nasikin yang memimpin. Tarawih kali ini spesial, kilat. Belum sempat mentadaburi ayat ketiga Al-Fatehah, tahu-tahu sudah rukuk, baru rukuk, tahu-tahu sudah sujud. Baru kemarin Ustadz Syaiful Islam cerita betapa banyak imam yang kurang dapat menghayati bacaannya, dan kini aku mengalaminya.
Taraweh pertamaku, disambut derasnya curahan hujan...sandal-sandal yang hanyut dan imam yang super kilat. Semoga taraweh yang akan datang, akan lebih baik.
No comments:
Post a Comment