KU CINTA KAU BUNDA
Kemarin kulihat kau meringkuk lemas, mengerang, dalam selimut tebal biru itu. Tubuhmu keletihan setelah seharian sejak pagi bergabung bersama beberapa agen dan teman-teman kerjamu dipuncak. Padahal kau sudah tahu tubuhnya kurang sehat. Padahal hari itu...hari ulang tahunmu...
Aku hanya bisa menutupi tubuhmu dengan beberapa tambahan lapis selimut tebal...membuatkan air hangat didalam botol untuk kau peluk. Supaya hangatnya menjalar keseluruh tubuh, karena saat kuusap keningmu, meskipun panas terasa, sesungguhnya kau merasa kedinginan.
Kau menolak saat kami mengajakmu kedokter, dengan penuh keyakinan kau katakan bahwa kau tidak apa-apa. Dipenghujung malam aku cuma bisa berdoa, memohon supaya keyakinanmu menjadi nyata. Sebelumnya kau tak pernah seperti ini, Allah yang maha baik selalu memberikan nikmat sehatnya kepadamu, mungkin itu balasan yang Ia berikan, karena ketekunanmu menjaga rahmat yang Ia berikan.
Pagi itu kau sudah tidak lagi meringkuk, senyummu sudah kembali mengembang. Ia tunjukkkan beberapa sms kiriman teman, ucapan selamat atas masih diberikanNya kesehatan dalam berkurangnya usia. Aku hanya bisa memelukmu dan mencium kedua pipimu....
Selamat ulang tahun....
Ku cinta kau Bunda....
(Mengapa baru menyadari pentingnya keberadaannya...saat merasa akan kehilangannya...)
No comments:
Post a Comment