KAU BUKAN MILIKKU LAGI...SEPENUHNYA
24 Januari 2004. Hari bersejarah bagi seseorang, seseorang yang sangat kusayangi. Teman seperjuangan yang selalu mewarnai hari-hari, dengan tawa renyahnya, dengan sikap bersahabatnya, dengan celotehnya yang riang. Masih hangat dalam ingatan, saat ia menemaniku dengan sabar, untuk mengedit sebuah program dakwah mulai matahari terbenam hingga bersinar kembali.
Masih hangat dalam ingatan saat kami bersama-sama pulang larut malam, memilih rekaman dokumentasi untuk dirangkai menjadi paket yang menarik. Juga rasa pembelaanmu yang membara saat seorang ikhwan yang seharusnya melindungi, tetapi malah mencibir kami.
Masih hangat dalam ingatan, sedu sedanmu yang memilukan, saat kau kecewa terhadap seorang abang yang harusnya dalam memberikan panutan, tapi nyatanya tak dapat diandalkan.
Masih hangat dalam ingatan, saat kami berbagi impian, tentang rumah tangga yang diridhoiNya dan pangeran kami yang kelak akan menjadi teman untuk membangunnya.
Dan kini, kau terlihat bercahaya di pelaminan itu, dengan sang pangeran yang sangat mencintaimu. Kau kini bukan milikku lagi...sepenuhnya. Aku harus berbagi dengan sang pangeran, namun dengan penuh rasa bijaksana seolah kau katakan...tidak, kau tidak akan kehilangan seorang sahabat, kau dapatkan lebih, aku dan suamiku....
(For my beloved sister Ami Lidiya Melanrosa, selamat mengarungi bahteraNya, semoga Sang Kekasih selalu memberikan curahan rahmatNya bagi kau dan pengeranmu)
No comments:
Post a Comment