ALLAH SEDANG MENINGGIKAN DERAJATNYA...
Sabtu lalu, seusai evaluasi Qur'ani Kids, aku, Ami, Mona serta Mas Azhar pergi mengunjungi salah satu rekan kerja kami. Seorang audioman senior yang saat ini sedang terbaring lemah di rumah sakit, Pak Haji Edi Rosai. Kandungan gula dalam darahnya sangat tinggi, hingga ia harus dirawat secara intensif.
Ada perubahan dari fisiknya. Beliau terlihat lebih gemuk, bukan karena kesehatannya membaik, tapi justru memburuk. Obat alternatif yang ia coba konsumsi beberapa waktu lalu merusak saluran pembuangannya. hingga beliaupun kesulitan ketika sekedar harus buang air kecil. Pun tak ada respon, saat kuusap halus permukaan tangannya.
Ia adalah sosok yang bertanggung jawab dan tegas didalam Majlis Ta'lim, seringkali kami mengibaratkannya sebagai kaum tua dengan pemikiran yang konvensional, sementara kami, kaum muda yang demokrat. Masih kuingat saat kami berdebat tentang calon ketua Majlis Ta'lim, ia mendahulukan kriteria yang pemahaman agamanya luas, sementara kami lebih memilih orang dengan jabatan strategis, namun memiliki keinginan untuk mempelajari Islam.
Masih kuingat juga saat ia memprotes Dirut kami, yang memintanya untuk tidak memakai kopiah bulat saat kerja di kantor. Namun ia menolaknya mentah-mentah. Kinipun dengan keterbatasan tenaganya, ia masih sempat menanyakan aktifitas dakwah kami dikantor, "bagaimana tarawehnya?" "bagaimana jum'atannya?" dengan suara yang lemah terbata-bata. Seperti Rasulullah yang mengkhawatirkan umatnya hingga detik-detik terakhir kepergiannya.."ummati..ummati".
Hanya saja aku sangat berharap, detik itu bukanlah detik-detik terakhirnya. Detik itu adalah detik saat Allah meninggikan derajatnya, dan Ia harus kembali bugar seperti dahulu, dan ia harus kembali tegas seperti dahulu. Untuk menjaga kami, anak-anaknya... agar tetap berada dalam garis ketentuanNya.
(Semoga lekas sembuh Pak Edi...rindukan saat bertukar pikiran denganmu)
No comments:
Post a Comment