Sunday, February 01, 2004

DAN MEREGANGLAH NYAWA SANG SAPI



Hari ini 1 Februari 2004, Majlis Ta'lim Trans TV seperti tahun-tahun sebelumnya mengadakan Shalat Idul Adha dan pemotongan Hewan Kurban. Jumlah kambingnya tahun ini mengalami penurunan, hanya 19 ekor saja, dan 3 ekor sapi. 2 sapi hasil urunan beberapa karyawan Trans TV dan 1 sapi sumbangan dari EXtra Joss. Ada yang sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini ada prosesi penyerahan sapi dari Extra Joss kepada salah satu calon Presiden, yang akan kemudian diserahkan kembali kepada pihak manajeman Trans TV. Guess Who calon Presiden yang terpilih untuk menyerahkannya keTrans. Itu, beliau, yang akhir-akhir ini dapat julukan Presiden SMS, Bapak Hidayat Nurwahid.

Pak Hidayat yang selalu tampil sederhana, dan selalu menjaga pandangan bahkan saat Ami sang reporter mewawancarainya. Bicaranya runtun, jujur dan tidak dibuat-buat, cerminan apa yang ada dihati dan pikirannya. Pak Hidayat kali ini, jauh berbeda dari yang pernah aku lihat beberapa waktu lalu. Saat seorang akhwat pernah datang hendak mewawancarainya, dan ia tolak mentah-mentah dengan amarah yang tidak selayaknya. Sang akhwat kecewa, namun ia masih cukup dewasa, ia hanya kecewa secara personal bukan pada organisasi yang dipimpinnya. Dan rasa kecewa itu ternyata masih melekat hingga saat ini, meski sang Bapak sudah terlihat lebih ramah.

Pak Hidayat menyerahkan sapi gemuk yang terlihat pasrah kepada Ketua Majlis Ta'lim dan berbagai lampu blitz fotograferpun mengabadikannya. Dalam hitungan beberapa detik, serentak beberapa orang yang sudah dikomandoi, memegang erat tali tambang yang mengikat kedua kaki si sapi gemuk, menariknya dan membantingnya perlahan hingga ia rebah ketanah. Dan cless...pisau sang tukang jagal menebas leher sapi gemuk dengan mudahnya, tiada erangan, dan si sapipun meregang nyawa, lalu matanya mulai tertutup pelan-pelan, menelan rasa pedih ditenggorokannya. Semua yang menonton memandang dengan perasaan ngeri. Anak-anak maupun orang dewasa. Dan aku terus mengabadikan moment itu dalam bidikan kamera mini dv, tanpa perasaan apa-apa.

Yang aku panjatkan hanya harapan, semoga penderitaan sang sapi dapat menjadi kebahagiaan bagi orang-orang pinggiran. Orang-orang yang hanya mampu merasakan nikmatnya daging kurban setahun sekali, orang-orang yang selalu merasakan ketidakadilan. Semoga distribusi daging sisapi gemuk lancar, supaya benar-benar jatuh pada yang membutuhkan.

"Yang sampai kepada Allah bukan daging atau darahnya, melainkan yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu" (Al Quran, Surah AlHajj: 37).

Selamat Idul Adha 1424 H...
Taqabalallah Minna Waminkum...
Kullu Aam Wa Antum Bi Khair...


(Pagi itu dihalaman parkir Trans TV)

No comments: