AKHIRNYA DIA UCAPKAN SALAM
Kharismatik, full of ideas, very creative. Begitu orang seringkali memujinya. Bos muda pindahan Indosiar itu memang mampu kobarkan semangat kerja anak buahnya. Lihat saja gayanya memimpin rapat distudio terbesar di negeri ini, penuh percaya diri, penuh keyakinan. Meskipun sikap temperamennya masih tetap lekat, sedikit-sedikit mengejek kelemahan Stasiun TV lain. Semata-mata dia lakukan hanya untuk meyakinkan, bahwa kami in the right business.
Dia canangkan Tahun 2004 sebagai tahun in-house production, itu berarti, akan banyak sinetron diproduksi, akan banyak film dibuat, tambah variety show, dan bye bye Raam Punjabi. ...Kalau bisa menghasilkan revenue dari program sendiri, ngapain beli program PH lain yang mahal...begitu tegasnya. Senang kalau sudah melihat dia sedang optimis, karena kami pasti terkena pancaran energinya.
Untuk itu karyawan baru direkrut, tambah peralatan baru, kerja lebih keras, dan tentu saja bayaran jadi makin meningkat. Lupakan saja libur di Hari Raya, karena konsekuensi kerja di tv, tidak punya hari libur. Siapa yang akan produksi Sitkom Lebaran kalau krunya libur, siapa yang akan report live dari lapangan, kalau reporternya pulang kampung, jawabnya terhadap complain seorang karyawan yang minta libur di Hari Raya.
Kali ini ada yang berbeda, ia belajar untuk lebih wise. Ia bacakan lembar demi lembar halaman evaluasi yang dituliskan anak buahnya. Semua kritikan diterima, meskipun selalu disertai pembelaan. Satu yang menarik saat ia terima masukan dari salah satu Executive Produser isinya...harus lebih banyak beribadah. Lalu dijawabnya, memberikan kesejahteraan pada kami anak buahnya, adalah ibadahnya. Kemudian ia tutup rapat dengan ucapkan...Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakattuh...
Sebuah kalimat sakral...yang baru pertama kali ia gunakan semenjak kedatangannya di tv ini...
(Semoga pancaran hidayah Sang Kekasih mulai merasuki jiwanya)
No comments:
Post a Comment