Wednesday, November 10, 2004

MASIH ADA CAHAYANYA DINEGERI INI




Puluhan malaikat-malaikat kecil sudah berdatangan pagi itu, tampak bersahaja dengan pakaian takwanya, koko beraneka warna. Dengan penuh percaya diri, sebagian dari mereka mendekap mushaf suci itu, ada yang lamat-lamat membacanya, sambil sesekali memperhatikan teman mereka yang sudah dapat giliran untuk beraksi.

Tak terasa, tahun ini sang tamu agung sudah datang kembali. Dan kami pengurus Majlis Talim kembali dapat amanah untuk menjamunya, maka digelarlah Qurani Kids dan Buka Puasa bersama Anak Yatim, Anak Asuh dan Dhuafa. Malaikat-malaikat kecil yang usai menuaikan tugas, langsung menuju ruang zanzibar, bertemu dengan saudara yang lain, yang sudah menunggu sejak tadi, dan siap melaksanakan shalat Azhar berjamaah. Maka riuhlah ruangan lobi bawah itu, bukan oleh audiencenya cantik indonesia, atau fansnya Bang Iwan Fals, tapi oleh riuh rendah suara para malaikat-malaikat cilik, yang berhamburan menuju tempat wudhu guna mensucikan diri.

Sabtu itu hari mereka, ratusan souvenir siap dibagi, jamuan lezat siap disantap, dan MC yang sabar siap memandu, Ali, salah satu mantan punggawa negeri ini yang memilih untuk menetap dinegeri lain, bernama Universitas Ahmad Dahlan, Jogyakarta. Saudara tercinta yang kedatangannya menyejukkan, dengan kesabaran luar biasa, menangani ratusan malaikat-malaikat kecil dengan senyuman. Maka bergulirlah acara demi acara, semua terpaku, bertepuk tangan riuh rendah saat, Tim Marawis AR-Rasyid dan Tim Nasyid Risalah Generation unjuk gigi. Bahkan Ustadz Sukeri terlihat antusias mengikuti acara, meskipun gilirannya memberikan tausyiah masih diujung maghrib. Pun ia masih tersenyum, saat Bunda Neno Warisman yang datang telat terpaksa mengambil beberapa menit jatahnya.

Sang pemilik negeri dan para penasehat ikut datang, bahkan sempat memberikan hadiah bagi para juara. Mereka tidak menyangka, jika acara ini bisa berlangsung meriah. Bahkan sang penasehat sempat memberikan janji.

"Insya Allah, tahun depan kami akan menyelenggarakan acara yang lebih meriah lagi...."

Maka para malaikat kecilpun gembira, membayangkan kemeriahan yang akan mereka rayakan tahun depan. Dan para punggawapun menerawang, membayang tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan. Tak apa, selama para malaikat itu gembira dengan sedikit uang halal negeri ini. Tak apa, selama cahayaNya masih diizinkan menerangi beberapa ruangan dalam negeri ini dan menerangi hati para pemilik negeri.

(Semoga Sang Kekasih berikan kekuatan pada para punggawa untuk tetap istiqomah menempuh medan dakwah dinegeri bertuhan rating)

No comments: