SI TUKANG JAGAL
SI Tukang Jagal. Itu sebutan mereka padaku. Malam ini kukembali bertugas. Kawan setia telah lama menanti dengan wajah kusut terdiam sendiri. Pasti sudah banyak tangan yang menjamahmu sejak dini hari. Kubersihkan dahulu cerminmu yang tertutup debu kecoklatan, karena dari sini kau kan tampilkan wajah dunia. Kubuang puluhan lembar cerita yang berserakan karena tempatmu harus bersih saat ku bekerja nanti. Serpihan debu menutupi tutsmu yang terlihat lusuh. Kucoba bersihkan pelan-pelan dengan selembar tisu bersih. Jangan sampai satu tombolpun macet karena sidebu dekil yang suka nyempil.
Sekarang saatnya untuk memeriksa saringan suaramu karena dari sini fakta-fakta akan diperdengarkan. Jangan sampai setiap hembusan nafas mulut membuatmu parau hingga tak mampu lagi menyuarakan kebenaran. Kucek isi softawaremu yang harus cukup menampung setiap cerita. Dari yang nyata hingga penuh tipu daya. Kudelete saja cerita-cerita kadaluarsa mulai dari fenomena model-model panas sampai berita aptn yang cuma diterjemahkan saja. Agar tempatnya bisa dipakai fakta-fakta yang lebih berarti. Dan kini kaupun siap menemani.
Itu dia satu pelanggan sudah datang. Menyodorkan 5 lembar naskah tentang pesugihan.Cerita tentang gunung kawi yang banyak dikunjungi orang. Ups..maaf dua paragraf dibelakang terpaksa kujagal. Aku tak mau ceritamu ngak balance. Aku ngak ingin profil orang yang kau tulis menginspirasi orang untuk nyugih demi kebahagian. Menjagal naskah memang bukan otoritasku, tapi penguasa programpun menyetujuinya. Sang Produser imut itupun merasa naskahmu kepanjangan. Kuperbesar volume petugas pesugihan saat menyebutkan nama-nama pengusaha, biar orang tahu disekelilingnya banyak orang menduakan Tuhan. Nah...gambar bapak yang melantunkan ayat-ayat suci juga terpaksa kujagal. Jangan sampai orang berfikiran agamaku dekat dengan kemusyrikan.
Kata orang itu subjektif namanya, ya selama aku yang bertugas, jangan bermimpi mendapat cerita yang objektif, bukankah sejak dahulu juga manusia tercipta dengan kecenderungan. Karena hanya ini yang bisa kuberikan pada dunia, rangkaian fakta yang jujur dan tak menyesatkan. Dan jangan mendikteku bagaimana aku bekerja, diruangan ini aku yang berkuasa...karena aku si Tukang Jagal.
(Memori saat mengedit Kupas Tuntas Edisi 11 September 2003: Pesugihan Gunung Kawi)
No comments:
Post a Comment