AFIF

Yang ada kini, wajah manis berlesung pipit, dengan aroma mulutnya yang wangi, menyambut bangunku di pagi hari. Membuat rindu selalu karena ocehan tak jelas yang keluar dari mulut mungilnya. Wajah kegirangan saat bertemu si air yang selalu membuatnya basah. Pola tingkah yang lucu dan gaya berlari seperti penguin namun cepat melesat hingga kami kadang kehabisan nafas. Namanya yang kini kami panggil Afif sebagai pengganti Zaif, yang kata seorang sahabatku bermakna kurang baik.
Engkau tak sulit makan, sehingga badanmu gempal, sampai Produserku itu memanggilmu 'bujel'. Si bujel yang baru saja tumbul kuku di kelingking kirinya. Yang matanya mulai sayup-sayup terkantuk usai kekeyangan makan. Pipi temben yang menjadi incaran cubitan. Tangan yang langsung menutup telinga dan bibir berkomat-kamit, saat mendengar adzan, seolah kau juga turut melantunkan adzan. Engkaulah amanah terindah yang Kekasih berikan. Semoga kami diberikan kekuatan dan kesabaran untuk menjaga amanah terindah ini di muka bumi.
( Untuk putra tercinta: HUdzaifah/ Afif)
2 comments:
Aih, jadi teringat buah hati di rumah :) Nelpon ah :)
hai liiieesss..
waahh baru 'nemu' rumah mayanya lies hari ini? hihi pdhl udah lama banget ternyata kita berkecimpung didunia yg sama. :P
apa kabar bu? baru liat foto2nya anakmu. update dong foto2 terbarunya mereka. :-)
Post a Comment