Thursday, September 13, 2007

MELEPAS IAS

Akhirnya dia pergi juga. Di tempat yang jauh dari kesan formal dan serius, malam itu kami berkumpul. Tak ada band pengiring, cukup suara seorang sahabat yang menyanyikan lagu 'That What Friends Are For' dengan penuh khusyuk, diiringi petikan gitar. Sederhana, bersahaja, seperti engkau adanya. Suaramu yang dalam, mencoba menyebut nama kami satu persatu, pun 4 OB, yang kau sebut sebagai wakil kepala divisimu.

Aku hanya bisa menahan supaya air tak menetes dari ujung mata. Apalagi saat kau katakan kau ingin berdikari, menempuh jalan sendiri, mencari kepuasan bathin dengan salah satunya menjadi penyalur tayangan Timur Tengah, dibeberapa stasiun tv. Meski suaramu berat, tapi ku merasa ada kelegaan luar biasa, yang lepas dari ragamu.

Selamat jalan Mas IAS, doakanku semoga kelak bisa mengikuti jejakmu.

(Selamat jalan Mas IAS Kadiv kami yang baik hati)

1 comment:

Azhar Kuntoaji said...

jadi kapan kita resign dari trans??