Thursday, December 08, 2005

DIKUNJUNGI GENERASI GHUROBA



Malam itu bernafas sejenak setelah sampai di istana kami nan megah. Selepas seharian pergumulan di negeri bertuhan rating, dan perjalanan panjang mengendarai si Jupi yang semakin hari semakin terlihat lusuh. Datanglah 2 saudara. Kumenyebutnya 2 saudara dari generasi ghuroba*. Generasi yang aneh, pun dimataku sendiri yang sesama muslim. Takjub melihat penampilan mereka, kagum terhadap amalan Rasullulah yang konsisten mereka amalkan. Tanpa isbal*, tanpa beradu mata, dengan untaian rambut rapih dibawah bibir, dan wangi semerbak non alkohol yang nikmat dihirup.

Salah satu dari mereka, sahabat, teman dan guru dari Abi sayankku. Ayankku yang ghiroh*nya sedang tinggi. Mencontohi amalan Sang Rasul. Berupaya sama konsistennya dengan mereka.

"Ini buku-buku yang antum minta, ane saranin beli yang ini bagus sekali isinya..."

Disodorkannya sebuah buku pink berjudul "Menanti si Buah Hati". Aku hanya tersenyum, sambil coba membaca isinya. Kami memang sedang menunggu si Buah Hati. Tapi Ayankku kurang berminat. Ada buku-buku lain yang menjadi prioritasnya saat ini, isinya tentang doa-doa dzikir pagi dan petang berdasarkan hadist shahih, juga buku yang berjudul "Adakah Musik Islami?", "Adakah Sandiwara, Film, Sinetron Islami?"....

"Wah antum gak boleh kebanyakan baca buku, ntar banyakan gak bolehnya..."

Salah satu saudara berkata. Basa-basi tentunya. Aku hanya tersenyum. Masih membolak-balik satu buku. Mencoba membaca isinya. Gagal. Karena pikiran yang melayang. Membayangkan masa depan, bersama Ayankku....

(Tamanpun menjadi indah karena bunganya yang berwarna-warni)

*ghuroba = aneh
isbal = memakai celana melebihi batas mata kaki
ghiroh = semangat

No comments: