Monday, June 21, 2004

MELURUSKAN DAKWAH SANG SUNAN



Sebuah program idealis dari pemilik negeri bertuhan rating diproduksi. Perjalanan Islam namanya, cerita sejarah masuknya Islam dinegeri ini. Tergambar dalam benakku kisah penyebaran Islam, perjuangan para wali, dan warna warni Islam yang merupakan rahmat. Seluruhnya 30 episode, akan ditayangkan dibulan mulia nanti, Ramadhan. Akhirnya, bisa merebahkan sejenak kepala yang sudah berbulan-bulan dipenuhi cerita darah dan kematian. Akhirnya bisa memberikan sedikit sumbangsih dengan mengedit program, yang Insya Allah bermanfaat bagi umat.

Empat buah paket selesai diedit, salah satunya diselesaikan dengan penuh perjuangan. Dan kelak program-program berikutnyapun demikian. Semata dilakukan agar penonton tak salah paham. Islam, yang penyebarannya banyak dibantu para wali, ternyata kini banyak disalahartikan. Lihat saja, bagaimana masyarakat berebut air bekas pencucian piring yang mereka anggap membawa karomah. Ada yang langsung diminum atau bahkan menggunakannya untuk mencuci muka. Piring atau tabsi tersebut bertuliskan Asmaul Husna, digunakan Sunan Gunung Jati untuk memperkenalkan nama-nama indah Allah, niat yang mulia, namun disalahtafsirkan.

Ada juga paket tentang berbagai aliran yang banyak ulama nilai, sesat. Kemarin Ve, salah satu reporternya berkunjung ke komunitas Ahmadiyah. Amipun menyambangi kelompok Syiah. Tugas maha berat, karena para reporter ini harus tetap objektif, tetapi objektif yang Islami, karena sesungguhnya 4 sifat mulia Rasululullahpun adalah sifat yang seharusnya terdapat dalam diri seorang jurnalis. Shiddiq (benar), maka Mustahil ia Kizib (dusta).Amanah (dapat dipercaya),maka mustahil Khianat (curang). Tabliqh (Menyampaikan wahyu kepada umatnya),maka Mustahil Kitman (menyembunyikan Wahyu). Fathonah (Pandai/cerdas),maka Mustahil Jahlun (Bodoh). Seorang jurnalis Islami, sudah seharusnya cerdas, dapat dipercaya dan menyampaikan yang benar.

Banyak gerak dakwah para wali yang sudah disalahgunakan dari niatnya semula. Mungkin inilah kesempatan teman-teman, para jurnalis Islami untuk meluruskannya. Tugas reporter untuk mempraktekkan 4 sifat Rasulullah dalam dunia jurnalistik, tugas kameraman untuk mengisinya dengan bidikan gambar dan audio yang tidak memotivasi audience menghidupkan budaya klenik tersebut dan tugas editor untuk mengemasnya menjadi paket yang dapat dipahami dengan benar. Mudah-mudahan.

(Untuk Tim Perjalan Islam: Ami, Dauz,Ve n Mutia...tetap semangat)

No comments: