Friday, April 02, 2004

LAUTAN MASSA BERGELOMBANG PUTIH



Ratusan wajah-wajah berseri memadati halaman sebuah pesantren pagi itu. Padahal waktu masih menunjukkan pukul 6.30 pagi, hari itu seharusnya sebagian dari mereka masuk kantor, menjalani rutinitas seperti biasa. Tapi mereka mau hari yang berbeda, mereka ingin bertemu dengan saudara-saudara dalam lautan massa. Dengan 3 bus tanpa ac, mereka rela berdesak-desakan berangkat, setelah sebelumnya mengucapkan Bismillah.

Disana, saudara-saudara menyambut kedatangan, diiringi nasyid pengugah semangat. Suaranya menggema memenuhi stadion raksasa. Gelombang putih bentukan bendera yang dikibarkan terlihat dari berbagai sisi, semua berteriak, tua, muda, anak-anak. Kobaran semangatnya mengguncangkan arena, tak ada botol melayang, tak ada sendal yang terlempar, tak ada api yang menyala, hanya semangat lautan massa. Bahkan saat barisan putih yang tak tertampung, menerobos masuk pada tengah arena, sang bapak bijak sigap menyambut mereka dengan lantunan nasyid penuh nasehat.."yang cinta keadilan ayo duduk"..."yang cinta keadilan ayo duduk"...dan merekapun menurutinya...

Lautan massa itu membuktikan janjinya, bahwa mereka kan putihkan Jakarta, meskipun sempat membuat jalan terhambat. Tapi tak ada yang harus menghadapNya karena jatuh dari truk, atau mengganggu pemakai jalan dengan erungan suara motor yang tak karuan, atau memblokir jalan hanya untuk kesenangan semata, semua murni hanya lautan massa yang ingin putihkan Jakarta, yang ingin ciptakan putihnya kedamaian didunia, yang ingin kembali pada kedamaiannya milikNya.

(Pada Selasa terakhir itu)

No comments: